Anak Kurang Perhatian ?



Nama : Fatiha Khoiru Nawa
NIM : 2201016015
Prodi : Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Anak kurang perhatian?
Simak Kasus dibawah ini!


Gimana jika anak kurang perhatian?

Urusan pekerjaan bisa membuat orang tua seakan tidak punya ketika untuk butir hatinya. Alhasil, anak jadi kurang perhatian dan kasih sayang. Hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, lho, karena bisa berdampak jelek di tumbuh kembang anak.

Seiring bertambahnya usia, anak akan semakin pandai dan mandiri. Sebagian orang tua menduga bahwa anak mereka telah bisa dilepas sendiri melakukan hal yg disukainya atau bermain seseorang diri, sehingga cita rasanya tidak duduk perkara Bila mereka menghabiskan lebih poly ketika untuk bekerja atau me time.

Sebenarnya, asumsi tersebut galat. Berapa pun usia anak, perhatian dan afeksi berasal orang tua sangat dia butuhkan serta berperan penting buat menunjang proses tumbuh kembangnya. akibat yang ada Jika Anak Kurang Perhatian Orang Tua Banyaknya aktivitas sehari-hari bukanlah alasan Ibu serta Ayah jadi tak mampu meluangkan waktu buat anak, ya. sebab selain memberikan makanan bergizi, baju yang indah, serta tempat tinggal yang nyaman, memenuhi kebutuhan emosional anak jua tidak kalah pentingnya.


Apa sih dampak negatif yang diperoleh anak jika kurang memiliki perhatian?

Orang tua perlu memahami, terdapat banyak akibat negatif yang mampu dialami sang anak jika mereka kurang perhatian, sebagai contohnya adalah sebagai berikut :

1. Krisis percaya diri
galat satu akibat kurangnya perhatian orang tua pada anak ialah anak jadi mengalami krisis agama diri serta menganggap dirinya kurang berharga dibandingkan teman-temannya yang lain. syarat ini mampu dialami anak Bila bunda serta Ayah kurang meluangkan ketika bersamanya, tidak memberikan apresiasi terhadap hal positif yang sudah diraihnya, dan kurang mengetahui kemampuan atau pencapaiannya.
Akibatnya, anak akan merasa tidak diakui, tak dicintai, dan tidak diperhatikan. Hal ini dapat membuatnya rendah diri atau minder ketika ingin melakukan sesuatu, khususnya di depan orang banyak.

2. Gangguan mental
Anak yang kurang perhatian berasal orang tua umumnya mempunyai kadar serotonin yang lebih rendah. Padahal, serotonin merupakan hormon yang dibutuhkan buat memperbaiki suasana hati. Selain itu, anak juga jadi lebih praktis marah dan tertekan karena kadar hormon kortisolnya cenderung semakin tinggi. di akhirnya, kedua syarat ini membentuk anak lebih berisiko mengalami gangguan mental, mirip stres, gangguan kecemasan, sampai depresi.

3. tidak terjalin emotional bonding antara anak dengan orang tua
Meluangkan ketika buat anak atau melakukan family time tidak relatif hanya menggunakan menemaninya bermain dan belajar. diharapkan pula adanya perhatian, komunikasi, atau perilaku yang bisa mempererat emotional bonding antara anak serta orang tua. Ini sangat penting buat perkembangan emosional, sosial, serta kognitif anak.
Jika orang tua kurang memperhatikan anak, bukannya tidak mungkin korelasi anak menggunakan orang tua menjadi renggang. Anak mampu mengalami kesulitan buat dekat menggunakan orang tuanya, mencurahkan isi hatinya, atau menceritakan insiden yg dia alami sehari-hari.


Gimana Cara menyelesaikan masalah tersebut?

langsung saja kita bahas bagaimana cara penyelesaiannya.

Hal pertama yang harus kita lakukan sebagai konselor adalah dengan melakukan konseling pribadi pada anak tersebut. Langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut:

1. Memberi kesempatan kepada anak untuk bercerita kepada kita bagaimana permasalahan yang sebenarnya terjadi.

2. Menyadarkan pada diri anak tersebut bahwa tidak satupun orangtua yang ingin meninggalkan anaknya.

3. Memberikan dorongan serta membantu anak tersebut untuk keluar dari kesedihan dan rasa tidak percaya dirinya.

4. Memberikan pandangan pada diri anak tersebut bahwa ia masih memiliki masa depan.

5. Memberikan semangat pada anak tersebut bahwa semua masalah pasti ada jalan keluarnya.

6. Memberi pemahaman kepada si anak bahwa yang dilakukan orang tuanya semata-mata untuk dirinya.

Kemudian tahap Kedua kita harus memanggil kedua orangtuanya dan memberikan bimbingan dengan cara sebagai berikut:

1. Menanyai kedua orang mengapa mereka kurang memberikan perhatian atau kasih sayang kepada sang anak.

2. Memberikan pengertian kepada orang tua bahwa anak sangat memerlukan perhatian atau kasih sayang dari mereka.

3. Memberi pemahaman pada orang tua bahwa mereka harus bisa meluangkan waktunya untuk sang anak.

4. Memberikan pemahaman pada orang tua bahwa mereka harus bisa membangun komunikasi yang intens pada sang anak.

5. Memberikan pemahaman pada orang tua bahwa bukan hanya uang saja yang dibutuhkan anak, melainkan kasih sayang dari mereka.

6. Ketika diluar kota orang tua harus sesering mungkin menghubungi anaknya melalui telepon sehingga anak merasa diperhatiin

Tahap Ketiga adalah melakukan konseling kelompok dari pihak sang anak dan orang tuanya.
Pada tahap ini konselor harus bisa menyatukan antara orang tua dan anak. Disitu orang tua diperkenankan untuk memberikan alasan mengapa mereka sibuk bekerja di luar kota dan diperkenankan untuk meminta maaf kepada sang anak dan berjanji untuk memperbaiki permasalahan yang telah terjadi. Kemudian, Sang anak juga harus legowo untuk memaafkan kedua orangtuanya. Anak juga harus menyadari bahwa hasil dari kerja keras orang tuanya adalah untuk dirinya.
Diharapkan pada tahap ini antara anak dan orang tua dapat menemukan kebahagiaan serta keharmonisan dalam keluaga sebagaimana seperti keluarga pada umumnya yg memiliki kebahagiaan serta keharmonisan.


Apasih Manfaat atau Tujuan dari konseling ini?
1. Anak lebih berkonsentrasi dalam melakukan pembelajaran.
2. Agar anak tersebut dapat ceria dan tersenyum kembali.
3. Mampu bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya
4. Memiliki semangat baru dan siap untuk menjalankan segala aktivitas seperti biasanya.
5. Agar anak tersebut mampu menghadapi kenyataan yang ada.
6. Terciptanya keluarga yang harmonis.


#janganmerasasendiri
#kitanggaksendiriankok
#masalahpastiadajalankelyarnya
#pastibisa


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bimbingan Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi Siswa